Bintauna, Bolmut – kpksigap.com, Jumat, 18 April 2025
Menanggapi tudingan miring soal dugaan penyalahgunaan Dana Desa dan pungutan liar, Kepala Desa Bintauna Pantai, (Sangadi) Warniati Aris, akhirnya angkat bicara. Dalam klarifikasi terbuka kepada media, beliau menegaskan bahwa seluruh program pembangunan yang dijalankan murni demi kepentingan masyarakat, bukan untuk keuntungan pribadi.
Pernyataan ini sekaligus menjadi jawaban atas pemberitaan sebelumnya yang menyudutkan namanya. Warniati menegaskan bahwa proyek pembangunan jalan desa telah melalui proses musyawarah yang sah dan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).
“Jalan yang dibangun itu bukan untuk saya pribadi. Semua tertuang dalam hasil musyawarah desa dan menjadi kebutuhan mendesak warga untuk akses yang lebih baik,” ujar Warniati.
Terkait lokasi jalan yang kebetulan berdekatan dengan lahannya, kepala desa menyebut hal itu murni kebetulan geografis, dan bukan berarti proyek tersebut digiring untuk keuntungan dirinya.
Aktivitas Galian Material: Sudah Dilaporkan, Digunakan untuk Pembangunan Desa
Menjawab pertanyaan soal aktivitas galian c di lahan pribadinya, kami tim Investigasi dari beberapa media setelah mewawancarai Sangadi (Kepala Desa) Warniati menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sudah berlangsung bahkan sebelum dirinya menjabat. Suami Kepala Desa (RD) juga menegaskan telah menyampaikan pelaporan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bolmut dan akan berusaha kedepan untuk pengurusan izin resmi ke tingkat provinsi.
“Material dari situ digunakan untuk jalan dan drainase desa. Kami bahkan sudah lakukan uji laboratorium untuk pastikan kualitasnya aman dan sesuai,” seperti di pakai dalam pembuatan jembatan kali sangkup, irigasi, RS.Bintauna 2 lantai, pembangunan Masjid Bintauna Pantai… Sahutnya.
Terkait dugaan pungutan dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PRONA), Warniati membantah keras adanya pungutan ilegal. Beliau menjelaskan bahwa iuran yang ada merupakan bentuk swadaya sukarela masyarakat untuk menutupi biaya operasional yang tidak dicover pemerintah pusat.
“Biaya itu untuk konsumsi panitia, fotokopi, dan transportasi—semua disepakati bersama warga, tidak ada paksaan. Dan kami siap buka data jika diminta,” jelasnya.
Bangun Desa dengan Semangat Gotong Royong
Di tengah isu yang berkembang, Kepala Desa (Sangadi) Warniati tetap mengajak masyarakat untuk mengedepankan semangat kebersamaan dan tidak mudah terprovokasi. Beliau juga menyatakan siap diperiksa sesuai prosedur hukum, dan tetap membuka ruang dialog bagi siapa pun yang ingin memberikan masukan.
“Transparansi dan musyawarah adalah prinsip kami. Mari bangun desa dengan hati yang bersih dan niat tulus,” tutupnya.
Dengan klarifikasi ini, Pemerintah Desa Bintauna Pantai berharap masyarakat mendapatkan informasi yang seimbang dan tidak terjebak pada narasi sepihak yang dapat menimbulkan kegaduhan serta merugikan semangat pembangunan.
Kpksigap/Redaksi
R. Wowor