Hampir binasa ditelan pemancing menghadapi ganasnya gelombang laut
Ketapang kpksigap.com kalbar
C. Identitas korban yakni :
Nama : UTI M. ZULKARNAIN
Jenis Kelamin: Laki laki
TTL : Ketapang, 25 Nopember 1995.
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta.
Alamat : Jln. Ketapang Sukadana RT 01 Desa Suka Maju Kec. Muara Pawan Kab. Ketapang.
D. Adapun kronologis kejadian tersebut yakni :
korban berangkat mancing sekitar Jam 11.00 WIB dari daerah Sungai Awan Kanan kec. Muara Pawan Kab. Ketapang menuju muara laut sekitar daerah tersebut berjarak sekitar dua kilo meter tepi pantai, sekitar pukul 15.20 Wib Korban hendak pulang kerumahnya,,awalnya mesin kato tersebut hidup, kemudian diperjalanan mesin kato 7,5 HP, tersebut mengalami kendala sehingga tidak bisa dihidupkan,,setalah sekian lama korban memperbaiki mesin tersebut, akhirnya korban mencari inisiatif lain, yakni menghubungi Basarnas Ketapang yang didapat korban nomor panggilan nya dari pencarian google, setelah terhubung kemudian korban langsung mengirimkan share lokasi via WhatsApp ke kontak Basarnas Ketapang, yang mana Tim SAR Gabungan Satpolairud Polres Ketapang bersama Basarnas Ketapang sekitar pukul 16.30 wib berangkat menuju lokasi korban sekitar pukul 17.00 wib Tim SAR Gabungan menemukan lokasi korban yang sudah mulai hanyut ketengah laut, yang kemudian korban beserta motor air nya di evakuasi ke Mako Basarnas Ketapang, sekitar pukul 19.30 wib Tim SAR gabungan tiba di Mako Basarnas.
Korban menuturkan jika dia tidak bisa menghubungi Tim SAR saat itu,,mungkin dia akan terombang ambing dilaut yang bisa menyebabkan motor kato atau motor air yang dibawanya tenggelam, karena berukuran kecil dan cuaca dilaut saat itu mulai bergelombang tinggi, ditambah lagi korban tidak ada membawa pelampung, sehingga potensi untuk selamat sangat tipis sekali,,atas kejadian tersebut korban sangat bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa Allah Subhanahu wataalla, atas segala Rahmat pertolongan yang telah diberikan kepadanya sehingga HP nya masih ada sinyal untuk menghubungi pihak keluarga dan menghubungi Basarnas serta mengirimkan share lokasi tersebut.
Polisi Perairan yang saat itu ikut melaksanakan evakuasi terhadap korban memberi sedikit pemahaman terhadap korban,,bahwa dengan kejadian tersebut, jangan diabaikan alat keselamatan saat beraktivitas di air baik disungai atau dilaut yakni pelampung yang menempel di badan, karna ketika tidak ada pelampung dan tercebur ke laut atau kesungai maka peluang hidupmu bisa dikatakan tipis, tetapi ketika menggunakan pelampung banyak positip nya,,setidaknya ketika kita pingsan atau tertidur di air dengan menggunakan pelampung, tubuh kita tetap berada di permukaan air,,tetapi sebaliknya jika kita sudah kecapean berenang atau kaki kita keram dalam air,, otomatis kita akan langsung tenggelam dan mayat kita susah untuk diketemukan, namun sebaliknya jika kita meninggal walaupun sudah pakai pelampung tentunya mayat kita tetap akan mudah diketemukan karna masih mengambang di permukaan air, musibah tidak memandang seberapa hebat kamu berenang atau bertahan hidup tapi ingatlah alat keselamatan adalah prioritas utama saat beraktivitas di perairan.
Adapun pesan moral lain yakni jangan abaikan alat keselamatan,,jangan memaksakan diri membawa kendaraan air yang memang bukan sepatutnya dijalankan kelaut karna musibah tidak ada dalam kalender nasional.
Reporter hendrianto
Editor mursyidi