Perayaan Pekan Seni Budaya Dayak (PSBD) Ketapang 2025 dan Seruan Persatuan
Ketapang, kpksigap.com Kalbar— Dalam suasana sakral dan penuh semangat kebersamaan pada perayaan Pekan Seni Budaya Dayak (PSBD)Ketapang Tahun 2025, dua tokoh penting masyarakat Dayak, Anggota DPR RI Drs. Cornelis, M.H. dan Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP., M.Si., menyampaikan pesan-pesan moral yang kuat mengenai pentingnya persatuan, kebijaksanaan, serta penghargaan terhadap budaya leluhur.
Kegiatan yang digelar di Balai Kedang, kawasan Pendopo Bupati Ketapang, pada Selasa, 7 Oktober 2025, turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting lintas daerah dan etnis. Di antaranya:
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, yang secara resmi membuka acara dengan pemukulan gong,
Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat, Cornelius Kimha,
Wakil Bupati Sanggau,
Bupati Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah,
Forkopimda Kabupaten Ketapang,
Ketua dan jajaran DAD Kabupaten Ketapang,
Perwakilan ormas, komunitas adat, dan tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan di Ketapang.
Dalam pidatonya, Cornelis, yang juga menjabat sebagai Dewan Kehormatan Dewan Adat Dayak (DAD) serta anggota Komisi XII dan Badan Anggaran DPR RI, secara khusus menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga solidaritas antarwarga.
“Saya mohon, jangan terlalu banyak menuntut kepada Bupati Ketapang, Bapak Alexander Wilyo. Tolong masyarakat jangan sampai membuat tuntutan berjilid-jilid kepada Pak Alex,” ujar Cornelis, yang mendapat sambutan meriah dari para hadirin.
Ia menyoroti tantangan era digital yang membuat masyarakat mudah terpancing emosi dan diadu domba. Menurutnya, masyarakat Dayak memiliki kearifan lokal yang kuat dan selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
“Orang Dayak ini kadang mudah sekali diadu domba, mudah dipecah belah. Karena itu, kita harus bersatu, seperti amanat Pancasila,” lanjut Cornelis dengan nada tegas namun penuh kasih.
Sementara itu, dalam acara pembukaan resmi PSBD pada malam harinya, Bupati Ketapang Alexander Wilyo menyampaikan sambutan hangat sekaligus menegaskan komitmennya sebagai pemimpin yang inklusif dan adil untuk semua kalangan.
“Saya adalah milik masyarakat Kabupaten Ketapang, dan saya berkomitmen untuk melayani dan mengayomi serta berlaku adil kepada seluruh suku dan agama yang ada di Kabupaten Ketapang,” ucap Bupati Alex disambut tepuk tangan.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, termasuk kepada Cornelis dan para tamu kehormatan yang hadir dari berbagai wilayah Kalimantan.
Kegiatan PSBD 2025 ini juga dimeriahkan dengan karnaval budaya yang diikuti 50 kendaraan hias, serta berbagai pertunjukan adat lintas etnis yang menunjukkan harmoni dan kekayaan budaya Ketapang. Alexander menegaskan bahwa PSBD bukan sekadar ajang seremonial, melainkan momentum memperkuat jati diri dan semangat persatuan.
“Kabupaten Ketapang adalah rumah besar kita bersama, tempat berbagai adat dan etnis hidup berdampingan. Keberagaman ini bukan hanya kekayaan, tetapi juga simbol kerukunan dan persatuan masyarakat yang menjadi fondasi bagi kemajuan daerah,” tegasnya.
Cornelis dan Alexander Wilyo, meski dari latar belakang berbeda, menampilkan sinergi pemimpin adat dan pemimpin birokrasi yang saling melengkapi. Keduanya mengajak masyarakat Dayak untuk tidak hanya mencintai budaya, tetapi juga menjaga stabilitas sosial dan berkontribusi aktif dalam pembangunan.
Ritual adat Naik Juronk Tinggi yang digelar, serta kegiatan budaya lain sebelumnya, menjadi panggung ideal untuk menyampaikan pesan-pesan kebijaksanaan, sekaligus refleksi atas pentingnya persaudaraan di tengah keberagaman yang menjadi kekuatan utama Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang.
Reporter Slamet
Editor Mursyidi