Mauponggo, KPK-SIGAP.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo bersama rombongan meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores – Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (19/9/2025).
Kunjungan ini turut didampingi oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena, Bupati Nagekeo Simplisus Donatus, Wakil Bupati Gonzalo Gratianus Muga Sada, serta Bupati Ende Yoseph Bado Oda dan Bupati Ngada Raymundus Bena.
Dalam keterangan persnya, Menteri PUPR menyebut banjir bandang yang melanda Mauponggo pada 6–7 September 2025 lalu dipicu curah hujan tinggi yang berlangsung dua hari berturut-turut. Hujan deras menyebabkan material longsor dari pegunungan yang sudah lama tertumpuk, sehingga menahan aliran air dan akhirnya meluap ke permukiman warga.
“Hujan terus menerus selama dua hari mengakibatkan longsoran material dari pegunungan yang sudah tertumpuk lama. Kondisi ini membuat aliran air tersumbat dan memicu banjir bandang,” jelas Menteri Dody.
Sebagai langkah antisipasi bencana serupa, Menteri Dody menegaskan pentingnya pembangunan sabo dam di sekitar kawasan pegunungan di Mauponggo.
“Saya sudah berdiskusi dengan para kepala balai untuk membangun beberapa sabo dam di sekitar pegunungan, agar tidak terjadi banjir seperti ini lagi,” tegasnya.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTT Melkhias Laka Lena menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat NTT, khususnya yang terdampak bencana di Mauponggo.
“Terima kasih Pak Menteri sudah datang ke NTT. Kehadiran Bapak memberi semangat kepada kami. Saya juga sudah meninjau langsung dan mendorong agar secara bergotong royong membantu pencarian korban serta meringankan beban keluarga yang berduka,” kata Gubernur.
Bupati Ende Yoseph Bado Oda dan Bupati Ngada Raymundus Bena pun kompak menyampaikan rasa empati kepada masyarakat Nagekeo. Keduanya juga menitipkan aspirasi kepada Menteri PUPR agar infrastruktur jalan di daerah masing-masing mendapat perhatian.
“Kami akan membantu semampu kami untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, sekaligus berharap jalan di daerah kami juga bisa mendapat perhatian Kementerian PUPR,” ujar Bupati Ende.
Simbol Kehadiran Negara
Sementara itu, Bupati Nagekeo Simplisus Donatus menegaskan bahwa kunjungan Menteri PUPR dan Gubernur NTT menjadi simbol nyata kehadiran negara di tengah penderitaan masyarakat.
“Kehadiran Bapak Menteri dan Bapak Gubernur hari ini adalah simbol bahwa pemerintah pusat hadir bersama kami. Masyarakat Nagekeo merasa tidak sendiri menghadapi bencana ini,” ucapnya.
Pada akhir kunjungan, Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo menyerahkan langsung beberapa amplop berisi proposal bantuan kepada Menteri PUPR. Proposal tersebut memuat permohonan bantuan berupa lima unit ekskavator serta pembangunan jalan di wilayah terdampak.
Wakil Bupati Gonzalo Gratianus Muga Sada menegaskan, usulan itu disambut positif oleh Menteri Dody Hanggodo.
“Kami menyerahkan proposal bantuan lima ekskavator dan pembangunan jalan. Puji Tuhan, Pak Menteri sudah menyatakan siap membantu kita khusus untuk ekskavator,” jelas Gonzalo.
Harapan Baru Pascabencana
Kunjungan Menteri PUPR ke lokasi bencana ini diharapkan membawa harapan baru bagi masyarakat Nagekeo yang sedang berjuang memulihkan diri dari bencana banjir bandang. Selain menjanjikan dukungan alat berat, pemerintah pusat juga menekankan percepatan pembangunan infrastruktur yaitu enam buah jembatan dan beberapa Sabo Dam sebagai langkah jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana di kemudian hari.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Reporter : Anyo Subiasy_Nagekeo
Editor : Tim Investigasi Nasional KPK SIGAP