Pawai Karnaval di Desa Sraten Berakhir Duka, Lima Orang Jadi Korban Insiden Kecelakaan 

KPK SIGAP INVESTIGASI JATIM BANYUWANGI

 

Sraten, Cluring — Pawai karnaval yang seharusnya menjadi ajang kegembiraan di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, berujung duka pada Minggu malam. Sebuah mobil yang membawa konsumsi mengawal dancer karnaval sound sistem bernama, Mantan Team Sukses dari kubu sebelah yang ikut dalam rombongan menabrak sejumlah penonton dari arah belakang, hingga menyebabkan lima orang mengalami luka-luka.

 

Kecelakaan terjadi saat rombongan karnaval melintasi jalanan desa sraten. Menurut saksi mata, mobil konsumsi yang berada di belakang barisan tiba-tiba menabrak lima orang penonton yang terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak. Salah satu korban mengalami luka parah dan kini dirawat intensif di RS Al- Huda Genteng, sementara empat korban lainnya hanya mengalami luka ringan.

 

Menanggapi insiden kecelakaan ini, Kepala Desa Sraten, Bapak Arif Rahman Mulyadi, sampai menyatakan kekecewaannya kepada pihak panitia karnaval. Ia menegaskan bahwa pihak desa telah memberikan peringatan dan himbauan keras terhadap karnaval sound sistem sebelum acara dimulai.

 

“Sudah kami sampaikan berkali-kali, mobil konsumsi tidak boleh ikut pawai di belakang barisan. Jalan harus steril untuk menjaga keselamatan. Selain itu, kami juga sudah menetapkan agar sound system wajib dimatikan saat 50 meter menjelang simpang empat,” ujar Bapak Arif Rahman Mulyadi dengan nada tegasnya.

 

Peringatan tersebut ternyata tidak diperhatikan dan diindahkan. Ironisnya, diketahui bahwa mobil yang menyebabkan kecelakaan tersebut adalah milik seorang mantan tim sukses dari kubu politik di desa sebelah. Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini untuk mengetahui lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan dan kemungkinan adanya kelalaian sang sopir.

 

Penutup kemungkinan pengemudi diduga kurang terbiasa mengoperasikan mobil bertransmisi otomatis. Alih-alih menginjak rem saat rombongan penari di depannya, kendaraan justru tetap berjalan. rombongan dancer pun terhantam. beberapa korban kini masih menjalani perawatan intensif di RS Al-Huda Genteng, sementara lainnya yang luka ringan diperbolehkan pulang.

 

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini menyingkap kelemahan mendasar dalam tata kelola acara publik: kurangnya disiplin dan standar keselamatan. Sebuah karnaval yang melibatkan ribuan orang mestinya dikelola dengan prinsip kehati-hatian, bukan sekadar mengandalkan kebiasaan tahunan. Sumber berita: (Red Kurnia – Tim Media Kpk Sigap)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *