Masjid Mirip Ka’bah Di Sampang Jadi Pintu Masuk Ekonomi? Aktivis Ingatkan Risiko Disorientasi

Sampang – kpksigap.com
Pembangunan masjid yang menyerupai Ka’bah di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, terus menjadi sorotan publik. Dalam pemberitaan yang beredar, sejumlah aktivis mengungkapkan pendapat mereka terkait proyek ini, yang dinilai memiliki dimensi lebih dari sekadar tempat ibadah. Minggu (26/01/25)

Maz Ulul, seorang aktivis kebijakan publik, mengapresiasi inisiatif pembangunan masjid tersebut yang telah disepakati melalui forum musyawarah bersama ulama dan tokoh masyarakat setempat.

Namun, ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih mendalam, terutama dalam memastikan bahwa masjid tetap memprioritaskan fungsi utamanya sebagai pusat ibadah dan pembinaan keagamaan.

“Masjid memang bisa menjadi pusat penggerak ekonomi lokal, seperti mendukung produk khas daerah, misalnya batik atau oleh-oleh khas Kabupaten Sampang Madura, Namun, kita harus berhati-hati agar orientasi profit tidak mengaburkan nilai utama masjid sebagai tempat spiritual,” ujar Maz Ulul saat dimintai tanggapan.

Ia menilai bahwa gagasan menjadikan masjid sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif adalah langkah positif. Namun, dominasi aspek ekonomi berpotensi memunculkan disorientasi fungsi, Oleh karena itu, ia mengusulkan adanya pengawasan ketat dari berbagai pihak, termasuk ulama, pemerintah, dan masyarakat.

Selain itu, Ulul menyoroti pentingnya menjaga sensitivitas norma agama dan sosial jika masjid tersebut mulai diarahkan sebagai destinasi wisata.

“Koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat sangat penting agar tidak terjadi polemik di kemudian hari, transformasi fungsi masjid harus dilakukan secara bijak dan tetap berpedoman pada norma agama,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong dalam pembangunan masjid ini, namun mengingatkan bahwa masjid seharusnya tetap menjadi pusat spiritualitas, bukan hanya pintu masuk untuk tujuan ekonomi.

“Masjid memiliki makna sakral yang harus dijaga, upaya apapun untuk mengembangkan potensi ekonomi di sekitarnya harus tetap seimbang dengan nilai spiritual dan sosial,” tutupnya.

Pembangunan masjid ini menjadi simbol aspirasi masyarakat sekaligus tantangan untuk mengelola sinergi antara aspek keagamaan, sosial, dan ekonomi secara bijak dan berkelanjutan.

(KPK SIGAP – RED – Mr Abu Nawas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *